Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku

Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku

Kamis, 26 Agustus 2010, 14:40 WIB
Smaller  Reset  Larger
Penerbit Republika
Izrail Bilang Ini Ramadhan Terakhirku
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mari sejenak berandai-andai. Suatu hari menjelang bulan Ramadhan malaikat Izrail mendatangi kita untuk menyampaikan kabar bahwa pada awal bulan Syawal tahun ini ia akan datang untuk mencabut nyawa kita, kira-kira apa dampak yang akan timbul pada diri kita?

Saya yakin kita akan memanfaatkan sisa usia yang ada untuk melakukan segala hal yang produktif. Kita akan awali Ramadhan dengan menyungkur sujud kepada-Nya, menangisi segala khilaf dan dosa yang telah kita kerjakan di masa lalu. Kita akan mendatangi orang-orang yang pernah kita sakiti dan dzalimi. Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menuntaskan segala tanggungan di dunia, baik utang-utang yang belum terbayar, amanah-amanah yang masih menjadi beban, maupun tugas dan kewajiban yang belum ditunaikan.

Bayangkan jika Izrail memberitahu bahwa Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita, saya yakin kita sudah tidak akan tertarik lagi untuk mengisi hari dengan lelapnya tidur. Kita tidak akan mengeluhkan beratnya puasa di siang Ramadhan. Kita akan melakukan sholat terawih, tahajud, taubat, serta qiyamul lail yang lain dengan khusyu. Kita akan mengiringi tiap hembusan nafas dengan dzikir, menemani detakan jantung dengan istighfar. Ah, jika saja Izrail memberitahu kapan ia akan datang menjemput nyawa, kita bisa mempersiapkan diri agar akhir usia kita bisa husnul khatimah.

Umur manusia memang misteri. Kita tidak tahu kapan usia kita berakhir. Namun terkadang kita lupa bahwa Allah menjadikan usia kita sebagai misteri justru agar kita bisa mendayagunakan pikir, bahwa kita bisa mati kapan saja. Dan betapa bodohnya ketika kita tahu bahwa kematian bisa datang kapan pun, namun masih saja dengan tenang mengerjakan kemaksiatan dan pekerjaan yang sia-sia dalam hidup.

Mengingat kematian adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas hidup kita. Rasulullah pernah mewanti-wanti, "Perbanyaklah mengingat perusak kelezatan-kelezatan, yaitu kematian. Tidaklah seorang hamba mendatangi kubur melainkan kubur itu berkata, 'Aku adalah rumah yang asing, aku adalah rumah yang sendirian, aku adalah rumah dari tanah, aku adalah rumah yang penuh ulat'". 

Selamat men-deadline Ramadhan kita. Ramadhan adalah bulan tempat rahmat, maghfirah, serta kasih sayang Allah berlimpah. Alangkah rugi manusia yang tidak mampu memanfaatkannya. Mari mengisi Ramadhan ini dengan amalan terbaik kita. Semoga Ramadhan kita tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Karena mungkin inilah Ramadhan terakhir dalam hidup kita.

Red: irf
 
"Dan ketahuilah,engkau diciptakan untuk akhirat, bukan untuk dunia fana ini. Untuk sirna, bukan untuk abadi. Untuk mati, bukan untuk hidup selamanya. Bahwa posisimu adalah posisi berangkat untuk mengumpulkan bekal. Dan, bahwa engkau tengah berjalan menuju akhirat. Bahwa engkau tengah dikejar oleh kematian. Tidak ada makhluk yang dapat lari dari kematian. Karena itu, hati-hatilah selalu dengan kematian. Jangan sampai engkau dijemput kematian ketika engkau tengah dalam kondisi iman yang buruk." (Ali bin Abi Thalib)


Comments

Popular posts from this blog

Jodoh dan Kedewasaan Kita

Update from empowr

Para Ayah, Di Manakah Kalian?