Posts

Showing posts from June, 2009

Shalat Dhuha = Sedekah dengan Seluruh Persendian

Ditulis oleh Muhammad Abduh Tuasikal on Selasa, 30 Juni 2009 14:21      Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ". (HR. Bukhari dan Muslim) Mari kita lihat penjelasan hadits ini. Makna Sulama (سُلاَمَى) bermakna persendian . Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah tulang . Ibnu Daqiq Al 'Ied mengatakan bahwa (سُلاَمَى) adalah persendian dan anggota badan . Dinukil oleh Ibnu Daqiq Al

5 Tahapan Inisiasi Menyusu Dini

Begitu bayi lahir, ia langsung diletakkan di dada ibunya selama 1-2 jam. Apa saja yang dilakukan bayi selama itu? Iniasisi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses penting yang sebaiknya dilakukan langsung setelah bayi dilahirkan. Dari IMD ini Anda bisa melihat perilaku menakjubkan antara bayi dan bundanya dalam jam-jam pertama setelah bayi dilahirkan. Ada lima tahapan perilaku yang dilakukan bayi sebelum ia berhasil menemukan puting susu ibunya dan menyusu: 30 – 45 menit pertama. Bayi akan diam dalam keadaan siaga. Sesekali matanya membuka lebar dan melihat bundanya. Masa ini merupakan masa penyesuaian atau peralihan dari dalam kandungan ke luar kandungan. 45 – 60 menit selanjutnya. Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya. Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada di tangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Inilah yang akan membimbing bayi menemukan payudara dan puting sus

Penting Berlaku Adil pada Anak

Image
REPUBLIKA/NONANG SETARA: Anak-anak perlu diajarkan dan diperlakukan adil. Jika terjadi perbedaan, yakinkan mereka hal itu hanya berdasarkan kebutuhan yang berbeda, bukan berarti orangtua berlaku tak adil. Sikap adil merupakan salah satu sikap mulia yang perlu diterapkan oleh umat muslim. Sebagai orangtua, penting untuk berprilaku adil terhadap seluruh anak-anaknya agar tidak timbul kecemburuan yang menggangu keharmonisan keluarga. Ketika Allah mengartikan keadilan, maka Dia akan meniadakan penindasan. Allah telah melarang penindasan dan ketidakadilan terhadap-Nya. Seperti tertulis dalam firman Allah mengenai hari kiamat yang berbunyi, "Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. (QS. al-Mu'min (40) : 17) Nabi Muhammad juga berkata, "Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-Ku, dan Aku jadikan kezaliman itu juga haram di antara kam

Berani Berpendapat Asah Jiwa Kepemimpinan

Image
CORBIS DEMOKRATIS: Ciptakan suasana demokratis di dalam rumah untuk mendukung anak berani mengungkapkan pendapat dan mengasah jiwa kepemimpinan. JAKARTA-- Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Hasilnya, Anda akan memiliki anak yang peka terhadap lingkungannya dan memiliki jiwa kepemimpinan. Memang hal itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Psikolog dan pemerhati anak, Rose Mini mengatakan, untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan anak harus distimulasi sesering mungkin, salah satunya dengan memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya. Namun, orang tua tetap harus hati-hati dan teliti dengan apa yang menjadi keinginan anak. Untuk beberapa masalah anak bisa dilibatkan untuk dimintai pendapatnya. Namun tidak semua pendapat anak harus dituruti. Apalagi jika berhubungan dengan kebutuhan orang lain. Seorang anak masih memiliki keterbatasan dalam mengolah informasi. Mereka masih berpikir pra-operasional dan bersifat egosentris. Jadi, te

Berani Berpendapat Asah Jiwa Kepemimpinan

Republika Online - Berani Berpendapat Asah Jiwa Kepemimpinan Shared via AddThis

Asik Ngobrol dengan Teman Khayal

Image
Keberadaan teman khayal (imajiner) ternyata justru membantu anak berpikir kreatif. ”Molly jangan nakal ya, duduk di sini, Mama masak dulu.” Dena yang baru berusia dua setengah tahun berbicara pada Molly, sebuah boneka anak perempuan berkepang dua mainannya. Kemudian Dena pun tenggelam dalam ’ritual’ masak memasaknya, lengkap dengan kompor, penggorengan, piring, dan gelas mainan. Bunda cuma bisa mesem-mesem, melongok dari balik pintu dapur. Keberadan teman khayal dalam kehidupan batita kita adalah gejala normal dan wajar, terutama pada usia 2-3 tahun. Hal ini terjadi karena perkembangan kognitif anak mulai tumbuh dan berkembang. Namun si teman khayal ini akan hilang seiring bertambahnya usia anak. Dan ternyata, sang teman khayal ini membawa dampak positif bagi perkembangan si kecil loh. Ia jadi mudah berteman secara nyata, kaya akan kosa kata karena sering 'ngobrol' sendiri, kreatif, serta mandiri. Sebaliknya, bila anak mungkin tidak mempunyai teman imajiner, bisa jadi anak

Otak Anak Berbakat Beda Ukuran

Image
By Republika Newsroom Jumat, 19 Juni 2009 pukul 18:11:00 TWISTED-GENIUS.SQUARESPACE.COM VOLUME OTAK: Otak anak berbakat memiliki volume sel glia lebih banyak, namun hanya 5 persen yang digunakan. Rangsang anak untuk perkembangan bakat maksimal JAKARTA - Otak anak berbakat memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dari anak dengan kemampuan normal, misalnya jumlah sel "glia" yang lebih banyak menentukan tingginya potensi memori dan kemampuan belajar. Hal tersebut diungkapkan Pakar Pendidikan Prof Dr Conny Semiawan yang baru saja meluncurkan Buku "Kreativitas Keberbakatan". Buku tersebut dibedah oleh sejumlah pakar lain seperti Pakar Filsafat Prof Dr Toeti Herati Roosseno, Pakar Pendidikan Prof Dr HAR Tilaar dan Sosiolog Imam B Prasodjo di Jakarta, Jumat (19/6). Di otak Einstein, ada lebih banyak jumlah "glial" per neuronn

Bantu Anak Mengelola Rasa Marah

Thursday, 16 April 2009 | Gentong Ilmu Berbagai pertanyaan mengenai bagaimana caranya menghadapi anak yang pemarah, seringkali muncul. Ini adalah diantaranya : “Kami bingung ketika menghadapi anak kami yang pemarah, selalu meledak-ledak, ngambek dan sulit sekali bila tidak dituruti, sebagai orang tua apa yang harus kami pahami agar dapat menghadapi masalah ini dengan kepala dingin?” Memiliki anak yang pemarah memang tidak dikehendaki oleh hampir semua orang tua. Tetapi sebenarnya emosi marah cukup penting dan boleh-boleh saja diekspresikan, akan tetapi anak-anak juga perlu diajarkan dan diberikan contoh bagaimana mengelola rasa marah dengan baik. Oleh karena itu banyak hal yang perlu diketahui oleh para orang tua, seperti memahami kemarahan anak dan apa yang melatarinya, termasuk juga memahami taraf perkembangan emosi anak. Apa Marah itu? Rasa marah adalah keadaan emosi yang muncul karena keinginan yang dihambat atau rasa frustasi. Pada anak-anak, sumbernya bisa berasal dari

Internet Aman Bagi Anak

Thursday, 30 April 2009 | Gentong Ilmu Semakin tua dunia ini semakin banyak tantangan yang harus kita hadapi. Salah satunya adalah kecanggihan teknologi informasi. Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi sangat membantu kita dalam berbagai hal, contohnya dalam komunikasi dan mengirim atau mendapatkan informasi secara cepat. Salah satu teknologi informasi yang sedang tren saat ini adalah internet. Reliabilitasnya dalam mengirimkan atau memberikan informasi secara cepat, mudah dan murah menjadi salah satu fasilitas utama yang menarik bagi masyarakat. Bukan itu saja, banyak juga yang menggunakan internet hanya untuk mencari hiburan semata. Contohnya untuk men-download berbagai macam permainan, lagu, gambar bahkan jadwal pertandingan olahraga. Selain itu juga, internet menawarkan fasilitas game online sehingga kita dapat bermain dalam games yang sama sekalipun dengan orang-orang yang berada di tempat yang sangat jauh. Internet juga sangat bermanfaat dalam dunia pe

Ibu, Ayah Ajari Aku Al-Quran

Monday, 27 April 2009 | Gentong Ilmu Saya teringat ketika saya bekerja disebuah perusahaan swasta di Jakarta, ada seorang ayah yang mengatakan “bila anak diselimuti oleh Al-Qur’an maka anak kita akan dilindungi oleh Allah dari kehidupan dan perkembangan zaman yang yang semakin brutal” Ungkapan itu membuat saya berfikir dan coba lebih memperhatikan fenomena saat ini, banyak orang tua yang sangat khawatir terhadap pergaulan yang bebas dan pendidikan yang tidak menghasilkan banyak hal positif bagi perkembangan anak-anak. Walaupun sudah diberikan dan dipilihkan tempat yang terbaik bagi perkembangan anak–anak mereka, satu hal yang sangat penting bagi orang tua adalah, berharap anaknya kelak menjadi yang terbaik. Namun harapan demi harapan tertinggal nan jauh disana, tetap saja anak–anak sekarang menghadapi kesulitan mendapatkan culture yang Islami. Padahal banyak sekolah yang berlabel Islami, bila dilihat hasilnya hanya sekedar polesan nama saja. Output dari pendidikan yang ada s

Sehari Satu Ilmu

Monday, 4 May 2009 | Gentong Ilmu Orang yang sudah lulus kuliah atau sekolah bukan berarti berhenti belajar. Siapapun pasti sepakat dengan pernyataan ini. Hanya saja kadang kita diam-diam berhenti belajar tanpa sadar. Tak sempat lagi menambah wawasan pengetahuan, mengisi kapasitas pemikiran dengan ilmu-ilmu baru. Waktu habis dengan rutinitas pekerjannya msing-masing. Hasilnya, kualitas hidup kita hanya itu-itu saja, bahkan mandeg karena tidak ada pembelajaran lagi. Hal ini wajar karena selepas pendidikan formal, tidak ada keterikatan lagi dengan sistem. Kita akan bebas. Karena sewaktu belajar di pendidikan formal mau tidak mau harus membaca berbagai buku dan menulis (paper, artikel atau makalah), ketika lulus tak ada beban lagi dengan aktivitas tersebut. Kecuali kalau kita memang gemar memabca dan menulis, aktivitas itu akan tetap berlangsung. Walau kalau boleh jujur, diakui atau tdak, aktivitas pembelajaran tersebut kadangkala bukan sebuah kebutuhan atau kewajiban, melain

Menanamkan Nilai-Nilai Kebaikan Pada Anak

Thursday, 14 May 2009 | Gentong Ilmu Sudah menjadi tugas dan kewajiban seorang guru untuk menjadikan anak-anak didiknya menjadi pribadi yang sukses dan juga mandiri dalam segala hal didalam kehidupannya, termasuk juga menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak. Hal ini bukanlah persoalan yang mudah bagi seorang guru untuk bisa mencapai target yang ada diatas karena membutuhkan kerja keras, kesabaran, strategi dan juga hal yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memberikan contoh dan teladan yang terbaik untuk mereka. Menanamkan kebiasaan yang baik kepada anak haruslah dengan contoh-contoh real yang kemudian bisa anak-anak lihat secara real dengan mata kepala mereka. Contoh kasus anak-anak yang suka berteriak-teriak disekolah, bisa jadi karena mereka biasa diteriaki dirumahnya oleh orang tuanya, orang-orang yang mengasuhnya ataupun juga teman-teman sepermainannya. Banyak contoh dan kasus yang mungkin saja kita temukan didalam keseharian kita tentang ketidak-baikan yang

Berbagai Masalah Pada Anak

Wednesday, 20 May 2009 | Gentong Ilmu GANGGUAN KONSENTRASI Gangguan konsentrasi bukan merupakan penyakit tetapi merupakan gejala atau suatu manifestasi penyimpangan perkembangan anak. Gangguan konsentrasi atau inatensi atau pemusatan perhatian yang kurang, dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu. mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal yang lain. Kualitas penampilan gangguan konsentrasi bisa yang ringan hingga berat Kualitas konsentrasi atau pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah over exclusi f dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem. Misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain, pola ini disebut autis. Kelompok dengan derajat ringan terjadi fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu ber

Mengajarkan Pengendalian Diri Kepada Anak Anda

Monday, 18 May 2009 | Gentong Ilmu Kemarahan dan ledakan emosi anak-anak yang tidak terkendali bisa mengganggu orang tua yang paling sabar sekalipun. Baik saat anak-anak berada di tengah-tengah kerumunan di toko serba ada, saat makan malam di hari libur bersama keluarga besar, atau saat di rumah, perilaku yang terjadi dengan tiba-tiba ini bisa sangat membuat frustasi. Tetapi orang tua bisa membantu anak-anak belajar mengendalikan diri dan mengajarkan kepada mereka bagaimana meresponi situasi-situasi tertentu tanpa bertindak impulsif. Menolong Anak Belajar Mengendalikan Diri Dengan belajar mengendalikan diri, anak-anak bisa membuat keputusan yang tepat dan menanggapi situasi yang menekan dengan cara-cara yang bisa memberikan hasil positif. Contohnya, bila Anda mengatakan bahwa Anda tidak akan menyajikan es krim sampai setelah makan malam, anak Anda mungkin menangis, membuat alasan, atau bahkan berteriak dengan harapan Anda akan memberi mereka es krim. Tetapi dengan pengenda

Anak Cerdas Tercipta Sendirinya Atau Bisa Di Bentuk

Rabu, 17/06/2009 08:23 WIB Assalamu'alaikum Wr. Wb. Bu apakabar Saya mau menanyakan apakah bisa bila kita dapat membentuk seorang anak yang cerdas bila pada dasarnya biasa saja kalau di perhatikan anak yang cerdas itu sudah dilahirkan memang cerdas jadi memang kecerdasannya di dapat atau memang di takdir untuk cerdas. Apakah mungkin saya membentuk seorang anak yang cerdas yang sanggup untuk bersaing dengan anak yang berbakat cerdas ( tercipta untuk cerdas ) sedangkan si anak biasa aja karena di era sekarang bila tidak mempunyai kecerdasan untuk bisa eksis sangatlah berat mungkin juga bisa tersingkir. Sehingga saya berusaha untuk memberikan asupan gizi yang baik, kursus pendidikan sebagai tambahan, perhatian kasih sayang dll itu pun sudah saya ketika masih dalam kandungan tapi sayang anak tersebut hanyalah biasa saja dari integensinya Mohon penjelasannya Wassalamu'alaikum Wr. Wb. ranadjaja Ranadjaja Jawaban Wa’alaiku

Meningkatkan Cinta Anak pada Allah

Image
By Republika Newsroom Selasa, 12 Mei 2009 pukul 18:27:00 CORBIS ALAM: Perkenalkan keagungan alam ciptaan Allah SWT untuk menambah kecintaan anak terhadap Sang Pencipta. Di tengah kesibukan anak mengikuti berbagai pelajaran tambahan seperti les piano, les tari atau berbagai kegiatan bakat lainnya, apakah anak Anda memiliki waktu untuk lebih mengenal alam? Mengenalkan alam pada anak dapat meningkatkan kesadaran mereka akan kebesaran Allah SWT selain itu juga dapat memperkuat iman. Kapan terakhir kali Anda mengajak anak pergi ke luar untuk menikmati suasana pegunungan atau pedesaan? Apakah anda pernah membuat ciptaan Allah SWT menjadi tampak lebih menarik bagi anak-anak? Berikut ada sepuluh saran agar anak lebih mencintai alam dan pencipta-Nya. Mengunjungi tanah pertanian. Kebanyakan kita tidak terlalu peduli bagaimana padi bisa menjadiberas. Makanan yang terhidang di meja

Rangsang Anak Pandai Berbahasa

Image
By Republika Newsroom Senin, 18 Mei 2009 pukul 13:24:00 CORBIS IMAJINASI: Bermain peran atau berbicara pada boneka, bisa jadi efektif bagi anak untuk belajar berbahasa dengan baik. JAKARTA-- Seiring dengan perkembangan teknologi, jarak antar negara semakin terasa dekat. Memiliki kemampuan berbahasa yang baik, terutama bahasa internasional, bisa menjadi aset luar biasa dalam kehidupan seseorang. Menurut peneliti dari Universitas Harvard dan pencetus teori multiple intelegency, Dr Howard Gardner, kecerdasan berbahasa yaitu kecerdasan anak dalam mengolah kata. Misalnya, keterampilan meneritakan atau menggambarkan sesuatu atau kejadian dengan kata-kata. Bahkan jika ibu telaten kemampuan anak berbahasa akan memudahkan anak mempelajari bahasa asing. Pakar perkembangan anak, Nejeela Shihab mengatakan, orang tua juga sebaiknya mengatahui di usia berapa kemampuan anak dalam berba

Dongeng Ampuh Tanamkan Nilai Kehidupan

Image
By Republika Newsroom Rabu, 03 Juni 2009 pukul 15:42:00 CORBIS AKRAB: Kebiasaan berdongeng dapat mengakrabkan hubungan orangtua dan anak, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai kehidupan dalam cara yang tidak kaku. JAKARTA-- Menanamkan nilai kehidupan sejak dini pada anak memang tidak mudah. Diperlukan trik khusus agar anak memahami nilai kahidupan. Salah satu cara yang mudah dan efektif adalah dengan mendongeng. Dongeng bisa menjadi cara yang menarik untuk menanamkan suatu konsep atau pemikiran. Sejak dahulu dongeng diyakini memiliki kekuatan paling ampuh untuk mengajarkan nilai-nilai moral, budi pekerti, dan konsep dunia lainnya pada anak-anak. Sebut saja dongeng tentang Mahabharata dan Ramayana dari India yang menceritakan tentang kepahlawanan. Tak kalah luar biasa, Indonesia juga memiliki dongeng yang dapat menjadi bahan ajar untuk anak-anak seperti cerita si kancil ya

Ajari Si Kecil Beradaptasi

Image
By Republika Newsroom Kamis, 11 Juni 2009 pukul 13:28:00 DOK REPUBLIKA SEKOLAH: Memasuki sekolah baru seringkali menjadi tantangan anak untuk beradaptasi. JAKARTA-- Berada di lingkungan baru seringkali membuat anak merasa tidak nyaman, terutama jika kemampaun beradaptasi masih minim. Sebagai orangtua, tentu bantuan dan dukungan tanpa pemaksaan sangat dibutuhkan anak dalam mengatasi kesulitan tersebut. Membantu anak beradaptasi susah susah gampang. Bagi anak yang memiliki rasa percaya diri, tentunya kemampuan beradaptasinya lebih baik dari anak yang pemalu atau penakut. Menurut Psikolog anak, Dra Psi Heryanti Satyadi MSi, anak yang pemalu atau penakut orang tua harus bersabar dan tekun untuk mengajarkan anak beradaptasi. Jika tidak, bisa bisa anak menjadi trauma dan enggan untuk membaur dengan lingkungan barunya. "Sebaiknya sejak dari awal me

Jadikan Buku Stimulan Otak Anak

Image
By Republika Newsroom Jumat, 12 Juni 2009 pukul 15:25:00 CORBIS MENYENANGKAN: Perkenalkan kegiatan membaca buku pada anak sebagai hal yang menyenangkan. Lakukan dengan intensif dan penuh kasih sayang. Masa kritis perkembangan otak anak terjadi pada enam tahun pertama. Membaca buku bisa menjadi stimulasi untuk perkembangan otak dan intelektual anak. Psikolog Octaviani Ranakusuma, M.Psi, BA dari Universitas Yarsi mengatakan, stimulasi berarti segala pengalaman, kondisi dan lingkungan yang kondusif dan dapat memberi kontribusi pada perkembangan anak. "Tujuan stimulasi sebaiknya bukanlah untuk memaksakan kemajuan anak pada arah tertentu, akan tetapi lebih pada memberikan anak pengalaman baru yang berpotensi mengoptimalkan tumbuh kembang anak," ungkap Octaviani pada seminar membaca di Jakarta, belum lama ini. Sejak dahulu pun membaca sudah ditanamkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. &

Desain Rumah Islami Di Lahan 176 M2

Image
Wednesday, 29/04/2009 22:02 WIB http://www.eramuslim.com/konsultasi/arsitektur/ Assalamualaikum wr wb Pak Aria, kami ingin membangun rumah Islami yang modern tapi minimalis dan hemat energi diatas lahan seluas 176m2. Lebar muka 11 m dan panjang belakang 16 m. Menghadap ke tenggara. Samping kiri hook. Depan jalan. Samping kanan dan belakang rumah tetangga. Berharap dibuat 2 lantai tetapi tidak full. Adapun yang kami inginkan adalah 1. Carport, 2. Taman depan, 3. Saung kecil dekat taman depan, 4. Ruang tamu, 5. Ruang keluarga, 6. Kamar tidur utama+k. mandi (1), 7. Kamar tidur anak (2), 8. Kamar tidur tamu (back up 1), 9. Kamar mandi 2, 10. Musholla+ruang baca+ngaji keluarga, 11. Gudang kecil, 12. Tempat cuci + ruang jemur, 13. Dapur+Tempat makan+taman belakang (kesan dapur terbuka) Mohon bantuan analisa, sketsa dan designnya. Juga estimasi biaya pembangunan rumah tersebut. Kami tunggu jawabannya. Terimakasih. Abu Daffa Jawaban