Posts

Showing posts from February, 2008

[Serial Anak Pahlawan 3]: 7 Kiat Mendidik Anak Penurut

Assalamualaikum w.w. Wah..kayaknya tambah seru niy pembahasan ttg pendidikan anak ini. Saya copy paste kan lanjutannya. Bagi saya, topik di bawah ini yang betul-betul ditunggu-tunggu... Selamat menikmati, semoga bermanfaat. :-) Wass.w.w. [Serial Anak Pahlawan 3]: 7 Kiat Mendidik Anak Penurut Oleh: Udo Yamin Majdi "Bagaimana caranya mendidik anak agar mampu mendengar ucapan orang dewasa?" Ini adalah pertanyaan Aline --members milis ini-- ketika saya memposting tulisan berjudul: "[Serial Anak Pahlawan 2]: 7 Hal Penting Mendidik Anak" di milis ini. Memiliki anak yang penurut, memang idaman para ortu. Hanya saja, satu hal yang harus kita pahami, seorang anak, berapapun umurnya, memiliki keinginan tersendiri. Dan keinginan itu sangat berbeda dengan keinginan orang dewasa. Dari sinilah, terjadi perbedaan keinginan antara anak dan orang dewasa. Ini sebenarnya hal yang biasa dan tidak jadi masalah jika kita sebagai orang dewasa mampu meresponnya dengan baik. Namun yang ser

Orientalisme : Sebuah Pengantar

Written by Daud Rasyid    Tuesday, 06 November 2007 Islam sebagai knowledge (Tsaqofah) memang merupakan bidang yang terbuka luas bagi siapa saja yang ingin melakukan kajian terhadap dien ini. Konsekuensi sebagai obyek kajian akan membuka peluang untuk diberi interpretasi oleh si pengkaji, peneliti (researcher) secara benar atau salah. Apalagi yang melakukan kajian itu sejak dari awal sudah membuat prakonsepsi terhadap Islam, seperti sikap apriori, kebencian dan permusuhan. Maka kajian yang akan dihasilkannya akan sarat dengan distorsi, penyimpangan dan pemutarbalikan fakta. Tetapi bukan tidak mungkin si peneliti berasal dari kalangan yang mencoba mengamati obyek kajiannya secara jernih dan netral, maka hasil kajiannya juga akan berbeda dengan jenis yang pertama. Kesimpulan-kesimpulannya akan bercorak obyektif dan netral, tanpa dipengaruhi oleh sikap-sikap subyektifitas dirinya sebagai pemeluk agama ter

Sunnah dan orientalis

by Dr. Daud Rasyid MA Kedudukan Sunnah. Sunnah adalah salah satu unsur terpenting dalam Islam. Ia menempati martabat kedua -setelah Al-Qur`an - dari sumber-sumber hukum Islam. Dalam artian, jika suatu masalah atau kasus terjadi di masyarakat, tidak ditemukan dasar hukumnya dalam al-Qur`an, maka hakim ataupun mujtahid harus kembali kepada Hadits Nabi -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-. Dalam praktek banyak sekali ditemukan masalah yang tidak dimuat dalam Al-Qur`an dan hanya didapatkan ketentuannya di dalam Hadits Nabi. Hal ini tak terlalu sulit dipahami, sebab Al-Qur`an adalah Kitab Allah yang hanya memuat ketentuan-ketentuan umum, prinsip-prinsip dasar dan garis-garis besar masalah. Sedangkan rinciannya dituangkan di dalam Sunnah Nabi. Dan memang harus demikian. Sebab jika tidak, sulit dibayangkan Al-Qur`an akan menjadi setebal apa. Karena ia harus memuat bermacam-macam masalah kecil dan parsial yang tak ada batasnya. Kemudian masalah yang dihadapi um

Menjaga Orisinalitas Dakwah

Written by Dr. Daud Rasyid , MA Tuesday, 06 November 2007 Dakwah di jalan Allah (ad-da'wat ilallah) adalah pekerjaan mulia yang dijanjikan dengan pahala yang besar. Dalam hadits Shahih disebutkan, bahwa menunjuki ke jalan yang baik sama seperti melakukan perbuatan baik itu sendiri (muttafaq alaih). Begitu juga dalam hadits lain, Nabi shallallahu alaihi wa sallam, menyatakan, jika anda mampu menjadi sebab bagi seseorang mendapat petunjuk Allah ta'ala, itu lebih baik dari 'unta merah' (sebuah symbol kemewahan pada masa dahulu). Dari dua hadits ini, kita bisa memahami bahwa profesi dakwah adalah profesi terhormat di mata Allah ta'ala. Dakwah di era kontemporer ini bertujuan untuk mengembalikan kehidupan kaum Muslimin ke garis yang benar, demi mengarahkan mereka kepada ibadatullah dalam segala aspeknya. Para du'at itu mendakwahi ekonom dan bisnismen, tanpa harus mereka berprofesi sebagai pebis

Takalluf Politik

Image
Dr. Daud Rasyid M.A. Thursday, 08 November 2007 Kata `takalluf' berasal dari akar kata `ka-la-fa' yang berarti beban. Dari akar kata ini, berkembang menjadi `kallafa' dan taklif (tugas), selain berkembang menjadi takallafa dan takalluf. Yang terakhir ini dapat diartikan sebagai memaksakan diri untuk memikul kewajiban di luar batas kemampuan. Di dalam Islam, takalluf tergolong sifat yang tercela alias tak terpuji. Takalluf berbeda dengan taklif yang berarti tugas. Taklif adalah amanah yang dipikulkan oleh pihak yang lebih tinggi untuk dijalankan sesuai dengan batas kemampuan. Biasanya yang menugaskan itu adalah Syari' (Allah SWT dan rasul-Nya), seperti shalat, shaum dan jihad. Tidak kita dapatkan Syari' membebankan kewajiban kepada manusia di luar batas kemampuannya. Prinsip i

[Serial Anak Pahlawan 2]: Tujuh Hal Penting dalam Mendidik Anak

Assalamualaikum w.w. Lanjutan tulisan, bagian kedua. Semoga bermanfaat. Wass.w.w. [Serial Anak Pahlawan 2]: Tujuh Hal Penting dalam Mendidik Anak Oleh: Udo Yamin Majdi "Ingatlah Puzzle!" kata Gordon Dryden, "akan jauh lebih mudah jika Anda melihat gambar keseluruhannya lebih dahulu." Memulai sesuatu dengan gambaran menyeluruh, akan memudahkan kita untuk memahaminya. Begitu juga halnya, dalam memahami masalah pendidikan anak, akan akan lebih jelas, bila kita susun dalam sebuah struktur. Dengan kata lain, sebaiknya kita bicarakan hal-hal yang global dulu baru kemudian kita beranjak kepada hal-hal yang detail. Untuk itu, dalam pertemuan kedua ini, kita mencoba melihat secara sekilas komponen atau unsur-unsur yang membangun proses mendidik anak menjadi pahlawan. Setidaknya, menurut saya, ada tujuh hal yang benar-benar harus kita fahami sebagai orang tua dalam mendidik anak. Pertama, memahami sekaligus memilih sistim pendidikan anak. Mendidik anak butuh key

[Serial Anak Pahlawan 1]: Visi, Misi, Realitas, dan Strategi Mendidik Anak

Assalamualaikum w.w. Ini lanjutan prolog sebelumnya, bagian pertama. Wass.w.w. [Serial Anak Pahlawan 1]: Visi, Misi, Realitas, dan Strategi Mendidik Anak Oleh: Udo Yamin Majdi Bismillah. Seorang pemanah, jika hanya membidik sasaran tanpa pernah memegang busur dan melepaskan anak panah, maka ia tidak mendapatkan apa-apa, selain hanya kelelahan. Apalagi orang yang tidak pernah membidik dan tidak tahu sama sekali tentang panah dan cara memanah. Sama halnya, orang tua yang memiliki cita-cita tinggi, visi besar, misi mulia, target yang jelas, jika tanpa pendidikan yang terencana, sistimatis, dan berkesinambungan, maka tidak akan memiliki anak yang ia idamkan, justru sebaliknya anak-anaknya, akan menjadi beban hidup dan sumber segala kekecewaan. Na'udzubillahi min dzalik! Oleh sebab itu, dalam pertemuan kedua ini (setelah pertama kita dengan tema "Prolog Mendidik Anak Menjadi Pahlawan") kita mengambil tema seperti yang saya cantumkan dalam judul di atas. Kita s

MENDIDIK ANAK MENJADI PAHLAWANer (Prolog)

Assalamualaikum w.w. Semoga tulisan di bawah ini bisa memberi inspirasi buat yang sudah atau akan menjadi orang tua, sebagai bekal dalam mendidik anak. Diambil dari milis Eska ( sekolah-kehidupan@yahoogroups.com ). Wass.w.w. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Oleh: Udo Yamin Majdi (Mahasiswa Al Azhar, Kairo, Mesir) PROLOG MENDIDIK ANAK MENJADI PAHLAWANer Assalamu'alaikum Wr. Wb. Sahabat Eska Semua..., Sebagaimana tercantum dalam jadwal Pak Kepsek (Kepala Sekolah) Eska, saya kebagian ngajar hari ini. Sebenarnya, bukan ngajar lho, sebab saya belum layak menjadi guru di Eska ini. Saya merasa harus lebih banyak berguru pada para senior yang ada di kelas Eska ini. Selain merasa belum layak menjadi guru, juga dua tema "Pendidikan & Anak", sangat berat. Pertama, dua tema itu, bukan jurusan dan fakultas kuliah saya (Syari'ah

Pendanaan Dalam Pilkada

Selasa, 26 Peb 08 11:02 WIB Assalamu'alaikum Saya ingin mencalonkan diri sebagai bupati, namun dana saya kurang yang dibutuhkan 10 M? 1. Bolehkah saya ngutang? Kalau kalah sebenarnya saya juga tidak yakin bisa bayar. 2. Sejauh mana saya menilai calon pasangan saya itu bersih hartanya, karena dia Mantan Kepala Dinas tetapi punya dana sampai 20 M dan siap membiayai semua kampanye asal partai saya mendukung dia? 3. Bolehkah saya misal deklarasi di Hotel mewah sementara kader partai banyak yang merana hidupnya? Syukron Ani Umi Hamzah Jawaban Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Seharusnya dalam Islam untuk menjadi pimpinan tidak ditentukan berdasarkan berapa uang yang dimiliki. Sayangnya, kita sekarang hidup di zaman yang apa-apa serba uang, sehingga untuk menjadi pimpinan pun harus pakai uang. Logika pejabat harus punya uang ini sebenarnya logika yahudi. Dahulu ketika bangsa yahudi minta kepada Allah agar di a