Surat Dari Seorang Ayah
A ku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Tuhan yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang ayah kepada anaknya yang sesungguhnya bukan miliknya, melainkan milik Rabbnya. Nak, menjadi ayah itu indah dan mulia. Besar kecemasanku menanti kelahiranmu dulu belumlah hilang hingga saat ini. Kecemasan yang indah karena ia didasari sebuah cinta. Sebuah cinta yang telah terasakan bahkan ketika yang dicintai belum sekalipun kutemui. Nak, menjadi ayah itu mulia. Meskipun demikian, ketahuilah Nak, menjadi ayah itu berat dan sulit. Tapi kuakui, betapa sepanjang masa kehadiranmu disisiku, aku seperti menemui keberadaanku, makna keberadaanmu, dan makna tugas kebapakanku terhadapmu. Sepanjang masa keberadaanmu adalah salah satu masa terindah dan paling aku banggakan di depan siapapun. Bahkan dihadapan Tuhan., ketika aku duduk berduaan berhadapan dengan-Nya, hingga saat usia senja ini. Nak, saat pertama engkau hadir, kucium dan kupeluk engkau s...