Posts

Showing posts from January, 2010

Buat Apa Engkau Dilahirkan di Dunia?

oleh Syaripudin Zuhri Jangan biarkan ide-idemu hilang begitu saja, tanpa catatan. Catatlah... tulislah walaupun hanya satu ayat, satu kalimat ! Idemu adalah hasil dari pemikiranmu yang datangnya bisa dengan tiba-tiba, bila tak dicatat, maka ide itu akan hilang dan tak dapat kembali lagi. Jangan biarkan hasil pemikiranmu berlalu tanpa catatan, tinggalkan untuk generasi mendatang. Jasadmu boleh turkubur tanah, tapi idemu harus tetap hidup sepanjang jaman. Para tokoh masa lalu yang hidup berabad-abad yang lalu ... tapi namanya masih tetap disebut orang, pemikiranya masih dikaji dan dipelajari orang. Padahal jasadnya ntah sudah jadi apa, tapi hasil pemikiranya yang ditulis, sampai sekian abad tetap ada dan mengabadi ! Tulislah, walaupun hanya satu ayat. "Sampaikan dariku walau hanya satu ayat" sabda Nabi. Satu ayat, satu kalimat yang punya makna... akan terus dingat manusia. Jangan ragu untuk memulai menulis, mulai dari satu kata : Bismillah ! .... teruslah

Ada Mutiara Di Dalam Lumpur

Dalam hidup dan kehidupan, manusia yang ingkar jauh lebih banyak di dibandingkan manusia yang beriman, manusia yang imannya teguh dan tetap istiqomah lebih sedikit lagi, dan  yang lebih khusus dari yang khusus lebih sedikit lagi, dan itu akan lebih sedikit lagi bila di negara-negara di Eropa atau Amerika, juga di Rusia. Allah SWT Yang Maha Baik kepada manusia, banyak yang tidak mengakui keberadaan-Nya atau ingkar kepadaNya. Allah tidak marah pada manusia-manusia yang ingkar akan keberadaanNya. Dia memberikan kebebasan untuk patuh atau ingkar kepadaNya. Bahkan yang sering terlihat di negara-negara yang mayoritas isinya orang-orang yang ingkar kepadaNya, justru kehidupannya lebih makmur, sejahtera dan jarang terjadi bencana alam. Sebaliknya di negara-negara yang jelas-jelas mayoritasnya muslim, kemakmuran dan kesejahteraan seakan jauh panggang dari api, kerusuhan, pertentangan, kericuhan dan sebaginya terjadi di mana-mana. Kehidupan yang sulit ditemukan di mana-mana, namun orang yang

Dia Mendidik Manusia Di "Kulkas" Alam

oleh Syaripudin Zuhri Ada yang mengusik pikiran ketika suhu di Moskow pada hari Selasa 26 Januari 2010 mencapai titik psikologis 27 derajat celcius ! Hidung seperti mampet untuk bernapas, udara panas dari mulut langsung menguap seperti orang yang sedang mengepulkan asap ketika merokok, mata perih dan kaca mata langsung tertutup kabut ketika masuk ke stasiun Metro ( Kereta bawah tanah ). Karena perbedaan suhu yang drastis, di luar sangat dingin dan di dalam Metro hangat., hidungpun sempat mengeluarkan darah ketika bersin, pembuluh darah pecah, karena suhu yang sangat dingin dan udara yang kering. Itu sebagian duka lara di musim dingin yang mau tak mau harus di jalani, itu resiko hidup di negara Rusia yang memang dikenal sangat extreme suhunya dan untuk menghibur diri sendiri, saya berkata: itu belum apa-apa. Di wilayah lebih Utara dan di Timur Laut tepatnya di daerah Siberia, suhu itu lebih "gila' lagi, minusnya ga kira-kira, bisa lebih tinggi minusnya, lebih dari mi

Ayo Bergerak Menjemput TakdirNya Yang Terbaik

Dalam kehidupan seringkali manusia "terjebak" pada kata takdir, Padahal ada takdirNya yang bisa dirubah dan ada takdirNya yang tak bisa dirubah, saya kemukakan di ujung akhir tulisan ini Perkara takdir memang menarik, banyak perdebatan yang melahirkan berbagai tiori dan golongan. Ada yang bertiori bahwa manusia hanya semacam wayang kulit yang digerakan bagaimana maunya dalang, ada yang bilang manusia punya kehendak bebas, sebebas-bebasnya, ada juga yang mengambil jalan tengah antara kedua tiori tersebut. Namun tulisan ini tidak untuk berdebat, hanya untuk berbagi. Karena setiap manusia mempunyai pendapatnya masing-masing yang kadang berbeda satu sama lain. Tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi takdir yang datang dariNya, yang baik ataupun yang buruk. setiap keputusanNya pasti terjadi! Disukai atau tidak oleh manusia. Takdir Tuhan yang telah terjadi tak dapat kamu tolak, walau manangis darah sekalipun atau kamu protes dengan suara yang menggelegar membelah langit, membe

merintis usaha online

Mau tahu bagaimana cara merintis usaha online a la Mukhlishin? Beginilah caranya. Misalnya, A punya teman 4 orang, ingin membuka bisnis online busana muslim. Busana muslim juga banyak variannya, ada jilbab, rok, baju hamil, mukena, dan sebagainya. Tiap orang siapkan modal Rp20 juta dan tentukan fokus usahanya, misalnya jualan baju hamil. Kemudian, sewa kios di Tanah Abang agar dekat dengan supplier. Karena bersama-sama, jadi modal untuk stok barang dapat diminimalisasi. Dengan modal per orang Rp20 jutaan, sudah dapat menyediakan stok di atas Rp50 juta. Untuk sewa kios, tiap orang urunan Rp2 juta (dengan asumsi harga kios di tempat sepi Rp10 juta/tahun). Lalu, tiap orang membuat website sendiri-sendiri dengan perkiraan masing-masing sudah memiliki laptop. Bagaimana menyiasati stok barang? A misalnya cuma stok rok, B cuma stok jilbab. Untuk membedakan bahwa setiap rok itu punya A, setiap jilbab itu punya B, setiap produk itu tadi bisa diupload di setiap website. Kalau produknya laku di

Nasehat Al-Imam Hassan Al-Bashri rahimahullah

Al-Imam Hassan Al-Bashri rahimahullah berkata: "Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasehati kalian dan bukan berarti aku orang terbaik diantara kalian, bukan pula orang yang paling shalih diantara kalian. Sungguh, aku pun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam mentaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasehat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasehat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah 'azza wa jalla, tidak ada yang mengajak taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya. Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin, sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari kelalaian sera aman dari lupa

Hidayah Allah

Hidayah Allah sungguh bisa datang pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Tapi rasanya, jika hidayah itu sudah datang, maka usaha untuk mempertahankannya adalah usaha yang tidak kenal batas lelah dan hanya berakhir ketika kematian tiba. Jadi, jika hidayah Allah datang dan diberikan, genggamlah dia selalu meski rasanya seperti menggenggam bara, jangan pernah dilepaskan. Perjalanan masih sangat panjang dan akhiratlah tujuan akhir yang ingin kita tuju bersama.

Mengubah Utang Menjadi Kekayaan

Pak Hasan, kolega saya di Institut Kemandirian. Suatu ketika ia menyampaikan ceramah singkat setelah shalat zuhur. Ceramahnya tentang seorang pengusaha di Bandung. Suatu ketika, sang pengusaha ditimpa bencana. Ia pun down dan frustasi. Bisnisnya hampir-hampir hancur. Sang pengusaha lalu melakukan perjalanan dari mesjid ke mesjid. Dari perjalanan inilah, ia memperoleh pola pikir baru. Ia benar-benar tercerahkan. Pencerahan yang ia alami adalah tentang shalat. Untuknya dulu, shalat adalah aktivitas jeda di tengah kesibukan bekerja. Sekarang berubah menjadi: ”Kerja adalah aktivitas selingan untuk menunggu shalat”. Perubahan yang dilakukan sang pengusaha ini ternyata berhasil membuat bisnisnya meningkat lagi. Ia bahkan merubah sistem bisnisnya sesuai prinsip baru tersebut. Bisnisnya bisa kembali maju seperti semula. Itulah isi ringkas dari ceramah Pak Hasan. Cerita tentang sang pengusaha itu menyentak hati saya. Saya dan semua jamaah shalat zuhur langsung berniat dan berte

Tiga Tips untuk Menghindari Kemalasan

Rasanya banyak diantara kita yang punya “penyakit” suka menunda-nunda pekerjaan. Penyakit ini, yang sebetulnya adalah kebiasaan, seringkali disebabkan karena kita malas mengerjakan sesuatu. Malas bangun dari tempat tidur, malas pergi olahraga, malas menyelesaikan tugas kantor, dll. Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi ke kantor. Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi berhubu