Semua Tergantung Pilihan Anda

Seorang mahasiswa meminjam buku “suhu” Hing (Hingdranata Nikolay:be Hapy! and Get What You Want!) di tempat saya, dan tiga hari kemudian mengembalikannya dengan komentar yang mencengangkan, meski saya tidak heran: “pak Sem, saya benar-benar tercerahkan. Selama ini saya kira sudah nasib saya yang selalu sial, tidak bisa mandiri karena dimanja berlebihan oleh orang tua, ketergantungan pada minuman keras, kuliah sudah delapan tahun belum selesai; sebagai nasib yang tidak bisa diubah. Sekarang saya tahu, bahwa semua tergantung saya, dan bahwa saya dapat membuat keputusan untuk melakukan yang saya inginkan dan kemudian dapat menjadi apapun yang saya inginkan.”

Untuk menambah percaya dirinya, dan memperkuat kesimpulan yang telah menjadi pengetahuan yang bermanfaat baginya itu, saya lalu teringat pernah menyaksikan sebuah video dari Youtube yang berkaitan dengan topik ini dan menceriterakan kepadanya.

Sekawanan anjing di tempatkan di satu kurungan. Kurungan tersebut terbuat dari bambu dan dibuat sedemikian rapatnya sehingga bahkan seekor tikus kecil pun mustahil dapat masuk kedalamnya. Bagian atap terbuat dari seng. Ruang gerak anjing-anjing itu hanya seluas kandang berukuran sekitar 3 x 5 meter. Kerjaan mereka hanya makan, tidur-tiduran, menggonggong bila dibutuhkan, dan tentu hal lainnya yang menjadi kebiasaan kaum anjing.

Semua nampaknya pasrah dengan keadaan mereka, kecuali satu ekor anjing remaja yang perilakunya berbeda. Ia terus menggaruk-garuk dinding dari satu titik berpindah ke titik lainnya, dan berpindah lagi, terus menerus tanpa putus asa. Kawanan lainnya hanya menyalak seakan-akan memprotes perilakunya yang mengganggu ketenangan mereka.

Anjing kecil ini tidak putus asa. Meskipun nampaknya usaha itu mustahil mengingat bambu-bambu tersebut cukup kokoh, dia tetap lakukan pekerjaannya setiap hari. Menggaruk, memanjat, bahkan semua lubang kecil dicobanya.

Pada suatu waktu dia menemukan pijakan yang cukup tinggi lalu dia mencoba menggaruk-garuk di ketinggian. Karena ia terus mencoba, garukannya mengenai bagian ujung sebuah bambu lapuk, dan kraaaack, patah seketika! Sebuah lubang agak besar sudah tercipta, meskipun belum cukup untuk memasukan kepalanya. Ia terus saja berusaha dengan memasukan kepala, namun selalu saja gagal, gagal dan gagal. Pada kesempatan yang lain, ia tidak lagi memasukan kepala, melainkan melekatkan jari-jari kuku kedua kaki depannya lalu merayap naik. Setelah beberapa kali mencoba, hup! Dia berhasil menginjakkan kedua kaki belakangnya di ujung bambu yang patah itu, lalu kepalanya menyentuh atap seng. Beruntunglah si anak anjing tersebut karena paku seng bagian bawah telah longgar sedemikian sehingga dia dapat mengeluarkan kepalanya. Anak anjing tersebut pun dengan mudahnya melompat turun, dan plung! Berhasil…berhasil… berhasil!

Kawanan anjing lainnya yang melihat kejadian itu beramai-ramai menyalak keras seolah-olah hendak melapor ke tuan mereka. Mungkin juga mereka memarahi dan mencaci anak anjing “kurang ajar” itu.

Seandainya kita bertanya pada kawanan anjing-anjing itu, apakah kalian bahagia? Apakah kalian menjalani kehidupan yang sukses? Mungkin anjing-anjing itu akan berkata, “bukan salah kami berada di sini,” atau “kami memang sial ditempatkan di sini,” atau “mau gimana lagi, ini sudah nasib kami,” atau bisa juga, “kami memiliki tuan yang kejam dan tidak toleran,” tuan kami otoriter dan tidak membiarkan kami bertumbuh, sudahlah di sini keadaan kami kan tidak buruk-buruk amat, kami dapat makanan free kok,” dan seterusnya. Jelaslah anjing-anjing itu (sadar ataupun tidak sadar --mana tahu akh!) telah memilih untuk berada di kurungan itu. Tetapi kalau kita bertanya pada anjing remaja yang telah meloloskan diri, tentu jawabannya lain dan pilihannya berbeda, bukan?

Moral ceritera: ketika berada dalam masalah, keterbatasan, dan nampaknya tidak ada peluang sama sekali, tetaplah berusaha. Memang, mungkin bukan salah Anda untuk berada di dalam situasi tertentu, tetapi Anda dapat MEMUTUSKAN untuk TETAP berada di situ, atau KELUAR. Apapun pilihannya, Andalah yang memutuskan untuk diri Anda. Haripun menjadi lebih cerah, Semangat pun menjadi lebih berkobar, Cinta pun semakin mekar.

- Salam Heart Power -
Nanang Mubarok
Founder Heart Power Training
0815 8069 113

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh dan Kedewasaan Kita

Update from empowr

Jadilah Seperti Ikan Di Air Bening Yang Tenang