[IMPORTANT] Meraih Sukses Hakiki

Meraih Sukses Hakiki

Pendahuluan

Ani,seorang perempuan kecil melepaskan pandangannya menyapu langit. Ia sedang memperhatikan sebuah kapal terbang melintas diatasnya,berada diketinggian yang tak mampu ia ukur.nampaknya ia takjub dan terpana.terlihat dari rona wajahnya ,tertegun cukup lama. Disaat yang sama ia membayangkan seandainya ia bias naik kapal terbang tersebut menyapu angkasa yang berada di atas awan ,ia ingin terbang bagai burung.

Ketika umurnya memasuki usia remaja,ia bisa berfikir lebih strategis dan terencana .ani tumbuh menjadi gadis muslimah yang cerdas .saat itu tentunya ia mempunyai cita –cita yang tinggi.setamat dari SLTA ia ingin melanjutkan kuliah di luar negeri .awal juni di milinium ketiga ia mendaftarkan diri dalam tes penyaringan beasiswa Universitas Al-Azhar,mesir.
Pada awal juli ,Ani termasuk salah satu nama yang lulus dalam tes tersebut .Pda bulan September ia terbang ke cairo .mimpi kecilnya menjadi kenyataan .ia bisa terbang berada di atas awan .pada saat yang sama ia meraih cita-citanya ,meneruskan sekolahnya di luar negeri.

Dari renungan ke perencanaan
Belajar dari kisah singkat di atas ,sebuah kesuksesaan di awali sebuah mimpi dan angan–angan .mimpi bukan segalanya ,namun segalanya bisa berawal dari mimpi.

Rosulullah saw. Pada perang khandaq memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya . pada penggalian parit untuk menghadapi peperangan , ada sebongkah batu besar. Rosullah pun tutun langsung dengan godamnya.dari benturan godam dan batu tersebut terlihat tiga kali percikan api.Dengan itu beliau memberi wacana obsesif ke depan berupa futuhat islamiyah di Persia ,Yaman dan Romawi.

Kita bisa membayangkan, pada kondisi yang demikian sulit dan pada musim paceklik serta di tengah musim dingin dan konspirasi musuh-musuh islam. Pada saat itu rosulullah mempunyai pencanangan yang obsesif.

Kondisi diatas kita korelasikan dengan situasi kita yang berada dalam suasana aman, tentram serta serba kecukupan .maka sudah semestinya kita mampu hanya sekedar memiliki pencanangan obsesif.

Renungan dari sebuah angan dan mimpi ini tidak lantas kita biarkan hanya menjadi penghias dan bunga-bunga activitas harian kita atau bahkan hanya menjadi hiburan dari kepenatan di tengah rutinitas. Namun di perlukan beberapa perencanaan yang matang .meliputi rencana realities jangka pendek dan jangka panjang.

Idealnya, sebuah rencana terdiri dari sub:bentuk sasaran, target, waktu, langkah-langkah yang perlu di tempuh serta beberapa konsideran baik yang berupa factor pendukung maupun apa saja yang dikhawatirkan akan menghalangi rencana tersebut.

Disamping itu sebuah rencana juga memiliki skup yang integral dan makro :individu, social dan pengkondisian (da'wy).

Persepsi sukses
Sebelum lebih jauh membicarakan kiat atau idialisme kesuksesan, kita perlu mengenal tabiat dan hakikat sukses. Point-point utamanya.
1. diselamatkan allah dari api neraka
2. meraih cinta allah dan orang–orang yang mencintai allah serta segala sesuatu yang dapat menghantarkan pada cinta allah.
3. hari-harinya senantiasa lebih baik dari sebelumnya, bermanfaat bagi sesamanya.

Dari empat persepsi diatas kita dapat melanjutkannya dengan merealisasikan dalam berbagai bentuk aktivitas yang sejalan misi meraih sukses hakiki. Sukses ini bermakna sangat integral ; meliputi aspek vertical dan aspek horizontal. Bila tak ada balance dalam keduanya kita akan menjadi bangkrut, yang oleh rosul saw. Diistilakan dengan muflis. Selain itu agar standar kesuksesan kita tak selamanya terpatok pada materi dan pada subtansi sebuah nilai .

Dan kesuksesan manusia tak bisa dilepaskan dari misi hidup sesungguhnya:beribadah.

Percaya diri
"maaf, saya belum pernah menerima tugas dan tanggung jawab seperti ini" atau ; "aduh hafalan saya kurang baik , otak saya tumpul ", atau saya minder dan kurang berani jika harus berhadapan dengan orang yang lebih dari saya dalam segala hal".

Benarkah demikian?
Setiap manusia, bahkan mahluk allah di bumi ini selalu di bekali keistimewaan tersendiri. Keistimewaan inilah yang menjadi sarana baginya untuk melaksanakan tugas dibuminya-NYA. Terlebih manusia , sebagai mahluk yang di muliakan oleh allah , dengan segala kelebihannya.

Lantas, mengapa minder di depan sesama?
Kita perlu membedakan minder dan tawadhu. Keduanya terkesan sama., pada hakeketnya jauh berada pada kutub yang berbeda. Yang pertama , akan mematikan potensi dan refleksi ketakutan semu.yang kedua, merupakan sifat mulia dengan kedewasaan yang matang.

Sukses selalu lebih mudah dari pada gagal ? benarkah?.
Karena allah telah menyidiakan segala perangkat sukses pada manusia. Sedang perangkat kegagalan tak pernah disiapkan. Kegagalan merupakan akumulasi beberapa masalah atau rintangan yang di hadapi manusia untuk menuju tangga-tangga sukses. Dan rintangan ini merupakan standar untuk menuju tangga berikutnya. Ingin lebih tinggi ; maka melompatlah, berlarilah.

Beberapa banyak orang menulis resep dan kiat-kiat sukses. Mereka mendifinisikannya secara detail dengan trik-trik tertentu. Dan berapa banyak yang membuka kursus serta manajemen diri , demi melejitkan potensi manusia dan meraih kesuksesan dengan baik. Dan tak pernah terdengar ada seorangpun yang menulis resep ataupun kiat-kiat untuk gagal. Karena kegagalan merupakan bayangan dari suatu konsideren kesuksesan yang bernama rintangan yang harus dilewati dalam setiap tangga menuju sukses. Bila kita belum mampu. Mungkin perlu strategi yang lebih pas. Itu hanya permasalahan waktu. Hanya sesuatu yang tertunda.

Dengan demikian katakanlah :SUKSES LEBIH MUDAH DARIPADA GAGAL.
Bila anda telah mempercayai dan menyakininya, berarti peluang sukses bagi anda lebih besar."aku- kata allah "sebagaimana hambaku berperasangkah pada-ku" demikian kata allah dalam sebuah hadist qudsi-NYA.

Keyakinan akan janji allah terhadap kemenangan inilah yang mampu membuat pasukan mukminin menang dalam perang badar. Bahkan menyaksikan kebenaran berita gembira pada saat –saat sulit di perang khandaq dan menjadi pelaku utama dalam futuhat tersebut, meskipun rosulullah saw. Sudah tidak lagi bersama mereka.

Tangga sukses
Para pakar manajemen diri menganalogkan kesuksesan senantiasa berada pada tangga –tangga. Artinya tak ada kesuksesan yang diraih dengan tiba-tiba. Ia merupakan rangkaian proses yang terus menerus dan tak terpisahkan. Imam safi'I pernah menyetir dalam sebuah baitnya ," jika ada seseorang terlahir dalam keadaan berilmu ( sebagai alim ) sudah barang tentu takkan ada seorang bodah pun di bumi".karena segalanya perlu dicapai dengan usaha. Sedang tawakal merupakan proses spiritual yang mengiringinya. Semakin kuat berusaha, semakin kuat bertawakal.
Demikian juga sebaliknya, seharunya demikian .

Secara global tangga-tangga tersebut terangkum dalam sepuluh hal.
1. memiliki tujuan dan target
2. serius dalam memikirkan tujuan dan tidak main-main.
3. motivasi dan percaya diri yang tinggi.
4. ada figure dan contoh yang pas
5. positif thinking
6. memiliki manajemen yang rapi dan program terplaning
7. proses belajar yang terus menerus
8. sabar dan tekun
9. konsisten terhadap program
10. nikmatilah waktu berjuang dalam hidup anda

tangga–tangga diatas merupakan suatu keniscayaan yang mesti kita jadikan bekal untuk meraih dan menapaki kesuksesan. Selanjutnya perlu ada keberanian untuk berbuat. Dengan berbuat seseorang mengubah mimpinya di alam nyata. Kemudian ia akan mampu membedakan antara alam mimpi dan angan dengan alam realita serta perjuangan. Dan setelah berbuat seseorang akan mengevaluasi. Evaluasi yang berfungsi sebagai auditing potensi dan kemampuan seseorang dalam beraktivitas.

Bila ada sedikit saja rasa manja, ketahuilah ada yang membujuk anda untuk segera keluar dari arena sukses. Mengapa?

Arena ini bukan anda yang mengisinya, takkan kekurangan figure dan orang lain yang akan tampil di sana. Makna yang senada juga diungkapkan oleh seorang ulama terkenal hasan bashry meski dengan redaksi yang sekilas kelihatan bertentangan ," aku tahu pekerjaanku takkan dikerjakan selain olehku maka aku bersemangat mengerjakannya" . artinya bila kita malas berbuat maka hanya sedikit hasil yang kita capai.

Ibarat sebuah kompetisi atau perlombaan . jika kita tidak bersemangat mengejar dan meraih tempat terbaik , pasti akan ada orang lain yang mengisinya. Maka oleh al-qur'an mengistilakan berlomba dalam kebaikan dengan kata bergegaslah, berlarilah, bersegerahlah dan yang semakna.

Kini anda mengetahui tangga-tangga itu. Maka selanjutnya, time to act. Semakin anda cepat menaikinya maka semakin banyak kesuksesan yang anda raih. Dan hati-hati terkadang tangga yang anda naiki licin. Segera bangkit bila anda terpeleset. Hal itu bukanlah aib. anda masih terus bisa melanjutkannya. Yakinlah!

Belajar dan beraktivitas

Balance dalam setiap kegiatan perlu dioptimalkan. Dalam beraktivitas kita perlu mengimbanginya dengan pengisian diri. Kerena tidak bisa dihindarkan semakin kencang kita melaju maka semakin semakin jauh yang akan kita tempuh. Dengan sendirinya kita membekali diri dengan bekal yang cukup

Belajar dan senantiasa membaca. Tak berarti ketika anda beraktivitas anda akan kehilangan kesempatan untuk belajar. Karena membaca memiliki dimensi yang sangat luas. Selain mesti membaca buku, literature tertulis dan sejenisnya ; perlu juga membaca fonemena alam. Hal ini merupakan salah satu cara dan jalan untuk mengasah ketajaman analisa dan mencermati sesuatu.

Barngkali –pada baris-baris berikut -. Penulis tidak ingin menggambarkan suatu kesuksesan secara abstrak. Kita akan mengerucutkan permasalahan pada spesifikasi dunia akademis.

Berikut ini merupakan salah satu trik mengefisienkan waktu dan mengefektifkan potensi belajar. Bukan berarti mutlak seperti itu, karena hal tersebut merupakan kumpulan dari beberapa kiat belajar dari buku-buku manajemen diri dan belajar juga beberapa pengalaman pribadi penulis. Dan perlu di ketahui bahwa gaya belajar tiap orang pun pasti berbeda.

Langkah – langkah yang bisa di tempuh :
1. datang kekuliah lebih pagi
2. usahakan duduk didepan
3. konsentrasi tinggi dan pusatkan perhatian
4. hindari banyak melamun
5. tulislah ungkapan – ungkapan penting
6. malu bertanya menyesal kemudian
7. bacalah sebelum kuliah
8. istirahatlah sesaat per 30 menit
9. ulangilah sebelum tidur
10. belajar bersama

menghafal dengan baik
1. mulai dengan wudhu dan doa
2. optimis jangan sampai pesimis
3. pahami yang akan anda baca
4. mulailah dengan yang mudah
5. gunakan stabilo
6. aktifkan otak
7. buatlah ringkasan
8. istirahatlah sesaat per 30 menit
9. ulangilah sebelum tidur
10. belajar bersama
11. perkirakan soal dan jawabannya

setelah ikhtiar ini anda siap untuk bertempur. Tak perlu memikirkan menangkah atau sebaliknya. Karena anda sudah berusaha dengan sebaik-baiknya. Maka untuk menghadapi ujian anda perlu mengenal materi, tipe soal, dosen serta segala sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut.

Waktu merenung dan kebersamaan dengan diri anda

Kebersamaan dengan diri sendiri merupakan salah satu unsur keberhasilan seseorang. Beragam aktivitas yang di kerjakan sepanjang hari tentunya menyedot sebagian energi baik yang berupa fisik maupun pikiran. Keletihan – keletihan tersebut perlu di lenturkan dengan baik. Di antara cara yang terbaik adalah dengan muhasabah. Formatnya dengan kontemplasi dan introspeksi diri.

Kebersamaan ini terkadang sekaligus sebagai kesempatan berdialog untuk lebih mengenal diri sendiri dengan tenang dan lebih dekat tanpa intervensi orang lain maupun lingkungan. Misalnya factor-faktor yang muncul baik berupa pujian maupun cacian atau kritikan. Atau terbawa tren sebuah model lingkungan tertentu. Jadi benar-benar berada dalam independensi dan kejernian berfikir. Maka nilai objektivitasnya lebih tinggi. Meskipun factor luar tetap mempengarui materi dan model introspeksi. Akan tetapi pelaksanaannya akan jauh lebih dengan tenang. Ini sekaligus merupakan latihan berkonsentrsi.

Namun, tak terlalu di bayangkan meski sekian lama waktu yang di butuhkan, di tempat tertentu dan dengan point-point tertentu.

Contoh sederhana, seperti yang dilakukan oleh sahabat rosul saw. Yang di beri kabar gembira merupakan salah satu penduduk surga. Kemudian Abdullah bin amr bin ash ra. Pun penasaran dan menyelidikinya. Amaln sederhana yang dilakukannya adalah senantiasa mengintrospeksi diri, kemudian sama sekali ia tak menyisakan sedikitpun kedengkian dalam hatinya kepada saudara-saudaranya.

Ya, dengan menyempatkan diri. Bukan pada durasi waktu akan tetapi kontiyuitas yang berkelangsungan setiap hari. Tiga sampai lima menit perhari berarti sampai setahun anda mampu meluangkan waktu selama: 1095 menit/ 18,25 jam – 1825 menit / 30,42 jam.

Jangan pernah menyepelekan menit- menit yang berlalu dari diri kita. Karena menit –menit tersebut takkan berulang dalam hari-hari kita. Dan kelak ia akan dimintai pertanggungjawaban. Sebelum dan sesudahnya, menit-menit tersebut adalah bagian dari diri kita. Jika ia p[ergi berarti berkuranglah diri kita.

Meminimalisir factor-faktor lupa

Lupa adalah salah satu tabiat manusia. Maka hal itu tak mungkin untuk dihilangkan sama sekali. Namun bukan berarti kita selalu menjadikan penyebab kegagalan kita atau melegitimasi terhadap suatu peristiwa yang tidak kita inginkan.

Maka dalam belajar pun kita perlu menyiasati factor-faktor penyebab lupa. Setidaknya kita bisa meminimalisirnya. Factor-faktor tersebut, diantaranya:
1. jarang mengulang
2. jarang melatih hafalan
3. kurang PD pada hafalan sendiri
4. kerja berat setelah menghafal
5. berdebat setelah menghafal
6. banyak problem
7. malas
8. maksiat

kuat menghadapi diri sendiri adalah modal untuk memenangkan pertempuran setelahnya. Karena jihad akbar –seperti kat rosulullah saw. Adalah melawan hawa nafsu. Karena itu menyiasati lupa ini merupakan salah satu upaya memaksimalkan potensi diri.

Tiba waktunya ;TIME TO ACT

Kini semuanya kembali pada diri anda sendiri. Dan berpulangnya hal tersebut pada sebuah jawaban satu di antara dua : MAU atau TIDAK MAU . karena motivasi terkuat berada dalam diri anda sendiri. Orang lain maupun lingkungan merupakan konsideran yang anda jadikan pertimbangan untuk memutuskan . setelah itu keputusan terakhir berada ditangan anda. Andalah yang memutuskan .BISMILLAH SAYA MAMPU.

Penutup
Wallahul al musta'an

Comments

Popular posts from this blog

Jodoh dan Kedewasaan Kita

Update from empowr

Jadilah Seperti Ikan Di Air Bening Yang Tenang